Hai Kawan... !!!  welcome to JEJAK TAK BERNAMA 

KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Written By Unknown on Senin, 11 Maret 2013 | 09.15

Pengertian komunikasi Interpersonal Kita dapat memahami makna atau pengertian dari komunikasi interpersonal dengan mudah jika sebelumnya kita sudah memahami makna atau pengertian dari komunikasi intrapersonal. Seperti menganonimkan saja, komunikasi intrapersonal dapat diartikan sebagai penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri. Jadi dapat diartikan bahwa komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang membutuhkan pelaku atau personal lebih dari satu orang. R Wayne Pace mengatakan bahwa komunikasi interpersonal adalah Proses komunikasi yang berlangsung antara 2 orang atau lebih secara tatap muka. Komunikasi Interpersonal menuntut berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi jenis ini dibagi lagi menjadi komunikasi diadik, komunikasi publik, dan komunikasi kelompok kecil. Komunikasi Interpersonal juga berlaku secara kontekstual bergantung kepada keadaan, budaya, dan juga konteks psikologikal. Cara dan bentuk interaksi antara individu akan tercorak mengikuti keadaan-keadaan ini. Sistem Komunikasi Interpersonal Menurut Drs. Jalaluddin Rahmat, M.Sc. lewat bukunya yang berjudul Psikologi Komunikasi, beliau menjelaskan tentang sistem dalam komunikasi interpersonal seperti: Persepsi Interpersonal Konsep Diri Atraksi Interpersonal Hubungan Interpersonal. Dalam tulisan ini, Tim Penulis hanya menjelaskan point hubungan interpersonalnya saja. Karena Tim Penulis beranggapan, pembahasannya terlalu rumit dan dianggap dalam point hubungan interpersonal pembahasannya jelas sehingga mudah dimengerti. Hubungan Interpersonal Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik. Kegagalan komunikasi sekunder terjadi, bila isi pesan kita dipahami, tetapi hubungan di antara komunikan menjadi rusak. Anita Taylor mengatakan Komunikasi interpersonal yang efektif meliputi banyak unsur, tetapi hubungan interpersonal barangkali yang paling penting. Untuk menumbuhkan dan meningkatkan hubungan interpersonal, kita perlu meningkatkan kualitas komunikasi. Percaya (trust) Bila seseorang punya perasaan bahwa dirinya tidak akan dirugikan, tidak akan dikhianati, maka orang itu pasti akan lebih mudah membuka dirinya. Percaya pada orang lain akan tumbuh bila ada faktor-faktor sebagai berikut: Karakteristik dan maksud orang lain, artinya orang tersebut memiliki kemampuan, keterampilan, pengalaman dalam bidang tertentu. Orang itu memiliki sifat-sifat bisa diduga, diandalkan, jujur dan konsisten. Hubungan kekuasaan, artinya apabila seseorang mempunyai kekuasaan terhadap orang lain, maka orang itu patuh dan tunduk. Kualitas komunikasi dan sifatnya mengambarkan adanya keterbukaan. Bila maksud dan tujuan sudah jelas, harapan sudah dinyatakan, maka sikap percaya akan muncul. Perilaku suportif Perilaku suportif akan meningkatkan kualitas komunikasi. Beberapa ciri perilaku suportif yaitu: Evaluasi dan deskripsi: maksudnya, kita tidak perlu memberikan kecaman atas kelemahan dan kekurangannya. Orientasi masalah: mengkomunikasikan keinginan untuk kerja sama, mencari pemecahan masalah. Mengajak orang lain bersama-sama menetapkan tujuan dan menetukan cara mencapai tujuan. Spontanitas: sikap jujur dan dianggap tidak menyelimuti motif yang pendendam. Sikap terbuka Sikap terbuka, kemampuan menilai secara obyektif, kemampuan membedakan dengan mudah, kemampuan melihat nuansa, orientasi ke isi, pencarian informasi dari berbagai sumber, kesediaan mengubah keyakinannya, profesional dll. Komunikasi ini dapat dihalangi oleh gangguan komunikasi dan oleh kesombongan, sifat malu dll. Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara individu-individu (Littlejohn, 1999). Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik yang melibatkan hanya dua orang secara tatap-muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal, seperti suami-isteri, dua sejawat, dua sahabat dekat, seorang guru dengan seorang muridnya, dan sebagainya. Steward L. Tubbs dan Sylvia Moss (dalam Deddy Mulyana, 2005) mengatakan ciri-ciri komunikasi diadik adalah: Peserta komunikasi berada dalam jarak yang dekat; Peserta komunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan, baik secara verbal maupun nonverbal. Komunikasi antarpribadi sangat potensial untuk menjalankan fungsi instrumental sebagai alat untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena kita dapat menggunakan kelima lat indera kita untuk mempertinggi daya bujuk pesan yang kita komunikasikan kepada komunikan kita. Sebagai komunikasi yang paling lengkap dan paling sempurna, komunikasi antarpribadi berperan penting hingga kapanpun, selama manusia masih mempunyai emosi. Kenyataannya komunikasi tatap-muka ini membuat manusia merasa lebih akrab dengan sesamanya, berbeda dengan komunikasi lewat media massa seperti surat kabar, televisi, ataupun lewat teknologi tercanggihpun. Jalaludin Rakhmat (1994) meyakini bahwa komunikasi antarpribadi dipengaruhi oleh persepsi interpersonal; konsep diri; atraksi interpersonal; dan hubungan interpersonal. Persepsi interpersonal Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli inderawi, atau menafsirkan informasi inderawi. Persepi interpersonal adalah memberikan makna terhadap stimuli inderawi yang berasal dari seseorang(komunikan), yang berupa pesan verbal dan nonverbal. Kecermatan dalam persepsi interpersonal akan berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi, seorang peserta komunikasi yang salah memberi makna terhadap pesan akan mengakibat kegagalan komunikasi. Konsep diri Konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Konsep diri yang positif, ditandai dengan lima hal, yaitu: a. Yakin akan kemampuan mengatasi masalah; b. Merasa stara dengan orang lain; c. Menerima pujian tanpa rasa malu; d. Menyadari, bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui oleh masyarakat; e. Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubah. Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi antarpribadi, yaitu: Karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya. Bila seseorang mahasiswa menganggap dirinya sebagai orang yang rajin, ia akan berusaha menghadiri kuliah secara teratur, membuat catatan yang baik, mempelajari materi kuliah dengan sungguh-sungguh, sehingga memperoleh nilai akademis yang baik. Membuka diri. Pengetahuan tentang diri kita akan meningkatkan komunikasi, dan pada saat yang sama, berkomunikasi dengan orang lain meningkatkan pengetahuan tentang diri kita. Dengan membuka diri, konsep diri menjadi dekat pada kenyataan. Bila konsep diri sesuai dengan pengalaman kita, kita akan lebih terbuka untuk menerima pengalaman-pengalaman dan gagasan baru. Percaya diri. Ketakutan untuk melakukan komunikasi dikenal sebagai communication apprehension. Orang yang aprehensif dalam komunikasi disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri. Untuk menumbuhkan percaya diri, menumbuhkan konsep diri yang sehat menjadi perlu. Selektivitas. Konsep diri mempengaruhi perilaku komunikasi kita karena konsep diri mempengaruhi kepada pesan apa kita bersedia membuka diri (terpaan selektif), bagaimana kita mempersepsi pesan (persepsi selektif), dan apa yang kita ingat (ingatan selektif). Selain itu konsep diri juga berpengaruh dalam penyandian pesan (penyandian selektif). Atraksi interpersonal Atraksi interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang. Komunkasi antarpribadi dipengaruhi atraksi interpersonal dalam hal: Penafsiran pesan dan penilaian. Pendapat dan penilaian kita terhadap orang lain tidak semata-mata berdasarkan pertimbangan rasional, kita juga makhluk emosional. Karena itu, ketika kita menyenangi seseorang, kita juga cenderung melihat segala hal yang berkaitan dengan dia secara positif. Sebaliknya, jika membencinya, kita cenderung melihat karakteristiknya secara negatif. Efektivitas komunikasi. Komunikasi antarpribadi dinyatakan efektif bila pertemuan komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. Bila kita berkumpul dalam satu kelompok yang memiliki kesamaan dengan kita, kita akan gembira dan terbuka. Bila berkumpul dengan denganorang-orang yang kita benci akan membuat kita tegang, resah, dan tidak enak. Kita akan menutup diri dan menghindari komunikasi. Hubungan interpersonal Hubungan interpersonal dapat diartikan sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain. Hubungan interpersonal yang baik akan menumbuhkan derajad keterbukaan orang untuk mengungkapkan dirinya, makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya, sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung di antara peserta komunikasi. Miller (1976) dalam Explorations in Interpersonal Communication, menyatakan bahwa ”Memahami proses komunikasi interpersonal menuntut hubungan simbiosis antara komunikasi dan perkembangan relasional, dan pada gilirannya (secara serentak), perkembangan relasional mempengaruhi sifat komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan tersebut.” Lebih jauh, Jalaludin Rakhmat (1994) memberi catatan bahwa terdapat tiga faktor dalam komunikasi antarpribadi yang menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik, yaitu: a. Percaya; b. sikap suportif; dan c. sikap terbuka. Daftar pustaka Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya. Jalaludin Rakhmat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya. Littlejohn, 1999, Theories of Human Communication, Belmont, California: Wadsworth Publishing Company. KETERAMPILAN Komunikasi antar personal 1. KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL 2. KETRAMPILAN UNTUK BERKOMUNIKASI SECARA EFEKTIF 3. KETRAMPILAN–KETRAMPILAN TERAPAN ( SAAT ITU ) MENJAGA KONTAK MATA DAN MENUNJUKKAN EKSPRESI WAJAH ( MEMPERLIHATKAN MINAT PADA PENDENGAR ) 4. KETRAMPILAN LANJUTAN Tidak mengiterupsi dan mengganggu pendengar. Membuat respon - respon sederhana yang minimum untuk memberi dorongan terhadap pembicara. Bertanya dengan pertanyaan – pertanyaan yang terbuka, berujung pangkal untuk memungkinkan si pembicara menjelaskan lebih banyak informasi. 5. KETRAMPILAN MEREFLEKSIKAN Menyebutkan/mengutarakan kepada orang lain tentang perasaannya. Anda mesti merasa sedih akan kejadian / yang buruk. Mengutarakan / meyuarakan seperti anda sangat gembira. 6. KETRAMPILAN UNTUK KOMUNIKASI YANG EFEKTIF 7. KETRAMPILAN MENGUNGKAPKAN Menyusun dengan kata-kata yang berbeda apa yang diungkapkan orang lain dengan memeriksa bahwa anda mendengarnya dengan benar : Mudah-mudahan saya memahami apa yang anda katakan ……… Jadi anda mengungkapkan bahwa ..…. Jadi pendapat anda ……. Sepertinya anda percaya bahwa……. 8. KETRAMPILAN TERFOKUS Dengan cara yang baik menyuruh orang lain fokus pada masalah hak utama mereka. “ Saya tahu semua masalah ini besar sekali menyangkut anda, tapi dapatkan anda membuat prioritas apa yang anda perlukan sehingga kita dapat mulai dengan yang paling tinggi ”. Dari semua yang anda utarakan, dapatkah anda menceritakan yang mana yang paling utama ? 9. MEMAHAMI KOMUNIKASI NON-VERBAL Pada percakapan umum komponen non-verbal menduduki 65 % pesan, sedangkan verbak hanya menempati 35 % Perasaan seseorang, rasa suka dan pilihan dikomunikasikan (diutarakan) non-verbal Perasaan yang sama, rasa suka dan pilhan dapat diutarakan non-verbal dalam cara yang berbeda seperti : 10. Perasaan yang sama, rasa suka dan pilhan dapat diutarakan non-verbal dalam cara yang berbeda seperti : Kemarahan diutarakan dengan banyak bergerak, dengan mengepalkan tinju atau dengan sama sekali diam. Warna muka yang memerah bisa berarti marah, malu hati, kegugupan atau kegembiraan. 11. Kerancuan akan terjadi bila pesan verbal kontradiksi dengan sikap non-verbal seperti : MENGATAKAN PADA ORANG BAHWA ANDA SENANG DENGAN SIKAPNYA TETAPI ANDA TIDAK TERSENYUM KEPADANYA. 12. JIKA MENGUTARAKAN RASA SUKA ATAU RASA MENERIMA MENGUTARAKAN SIKAP NON-VERBAL SEJALAN DENGAN PESAN Suara yang menyejukkan Sikap yang terbuka Bersikap condong ke depan Kontak mata Keadaan perasaan yang relaks (mood yang relaks) 13. KOMUNIKASI NON-VERBAL DAPAT DISAMPAIKAN MELALUI Jarak kita dengan lawan bicara Pengaturan tempat dimana kita kerja dan tinggal. Lingkungan sekitar rumah, tempat kerja atau sekolah Mengeluh, menangis, merengek, melucu, tersenyum, tertawa. Pakaian yang melegakan Kemaskulinan / kefeminiman 14. PEMBATASAN – PEMBATASAN UNTUK KOMUNIKASI EFEKTIF Nilai : Mengkritik ; Kamu tak pernah mengerti apa yang aku katakan. Menyebut / memanggil nama ; Itu karena kamu mudah marah (pemarah). Mendiagnosa ; Jelas sekali, kamu ini tidak tertarik untuk bekerja pada saat ini. Memuji untuk memanipulasi orang ; Kamu orang baik. Dapatkah kamu melakukan hal ini untuk saya? 15. PEMBATASAN-PEMBATASAN UNTUK KOMUNIKASI EFEKTIF Mengirim Pemecahan Memerintah : kamu akan pulang jam dua. Mengancam : Jika kamu tidak mendengarkan saya, saya akan… Menyuruh moral : Kamu sebaiknya melakukan… 16. Bertanya berlebihan : Kapan kamu akan meninggalkan rumah? Kemana kamu pergi? Berapa lama kamu keluar ? Siapa lagi yang bersama dengan kamu? 17. PEMBATASAN-PERBATASAN UNTUK KOMUNIKASI EFEKTIF Menghindar dari urusan orang : Memberi nasihat : Saya akan menyuruh kamu melakukan ini bukannya… Mengalihkan Kemana saja kamu pergi mengisi liburan kamu? Argumentasi logis : Satu-satunya cara untuk menyenangkan bosmu ialah ; bekerja lebih keras (tekanan pada kenyataan dan perasaan diabaikan. Meyakinkan : Kita akan memecahkan masalah (membuat orang merasa baikan tapi tidak menyelesaikan masalah). 18. MEMBUAT KEPUTUSAN Ada banyak pertanyaan-pertanyaan yang tidak memiliki jawaban benar atau salah. Seseorang harus diberi lingkungan (keadaan yang sama) yang cocok untuk membicarakan beragam pilihan untuk satu masalah Seseorang harus diberi kekuatan untuk mengembangkan ketrampilan membandingkan konsekwensi-konsekwensi dari berbagai pilihan yang berbeda dan memilih yang terbaik. Seseorang harus dibuat paham akan perlunya memperoleh bantuan orang lain dalam menentukan keputusan yang tepat. 19. Dalam ketrampilan pengambilan keputusan prosesnya perlu diuraikan secara jelas. Tiap permasalahan perlu dipahami hubungannya dengan situasi kehidupan sesungguhnya. Dalam proses pengambilan keputusan yang paling penting adalah apa yang harus diputuskan. 20. Sebelum mempertimbangkan berbagai pilihan untuk suatu permasalahan perlu dikumpulkan data dari sumber-sumber yang luas (keluarga, teman, pengalaman, dll)

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar atas artikel maupun content dari blog ini. Komentar ada sangat berarti bagi perkembangan dan kemajuan blog ini.
NB: Kami Berharap Anda Tidak Mengunakan Kata-Kata Kasar, SARA, Tidak Sopan, Maupun Kata-Kata Negatif Lain Dalam Berkomentar.